Membangun Indonesia Melalui Pendidikan
*Oleh : Ahmad Romadhon Abdillah
Pendidikan adalah senjata utama yang anda bisa
gunakan untuk mengubah dunia
( Nelson Mandela )
Ketika Jepang
mengalami kehancuran akibat serangan dari pasukan sekutu Amerika Serikat.
Kota Hiroshima dan Nagasaki mengalami
kelumpuhan, bahkan tidak ada satupun titik kehidupan. Namun, ketika itu Kaisar Hirohito
menanyakan kepada seluruh jendral “ Berapa jumlah guru yang tersisa ? ”. Begitu
besarnya perhatian Jepang terhadap pendidikan. Jepang yang saat itu mengalami kehancuran hebat,
kini melalui pendidikan mereka berhasil menjadi Negara maju, bahkan bisa
bersaing dengan Amerika Serikat dari berbagai sektor bidang. Hal ini bisa karena
Jepang mempunyai padangan yang tinggi terhadap
pendidikan. Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
akan berpengaruh terhadap majunya suatu bangsa.
Memang tidak
bisa dipungkiri pendidikan menjadi sebuah kebutuhan bagi manusia untuk
mengembangkan pontensi dan jati diri yang dimiliki. Jika kebutuhan ini dapat
tersalurkan dan dikembangkan oleh suatu Negara yang menyediakan pendidikan yang
berkualitas, maka tingkat kebodohan, kemiskinan, dan angka putus sekolah tidak
akan ditemukan karena SDM yang dihasilkan mampu memiliki kualitas baik secara afektif maupun kognitif.
Hal inilah
yang menjadi problematika di tanah air Indonesia yang sejauh ini
belum bisa mengembangkan sektor pendidikan untuk bisa menghasilkan SDM yang
memiliki kualitas dan integritas untuk membangun Negara ini. Pendidikan belum
menjadi prioritas yang diutamakan di negeri ini untuk membangun bangsa.
Sehingga, Indonesia sampai saat ini belum bisa dikatakan sebagai Negara maju.
Kualitas dan mutu pendidikan dapat diukur melalui beberapa indikator
diantaranya: angka partisipasi murid, angka putus sekolah, angka mengulang
kelas, rasio siswa – guru, rasio guru – sekolah, kualitas guru, dan sarana dan
prasarana. Apakah sejauh ini pendidikan di Indonesia sudah memenuhi indikator
kualitas pendidikan ?. Tentunya, hal ini bisa dilihat dari kondisi dan realita
kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengataan “
kualitas pendidikan yang rendah tercermin dari peringkat Indonesia yang masih
ada di posisi tertinggi dari negara-negara tetangga yang menjadi indikatornya
meliputi jumlah angka buta huruf, dan akses pendidikan yang belum merata “.
Jika pendidikan di negeri ini belum bisa berkualias, maka SDM yang dihasilkan
pun tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dalam skala
nasional maupun internasional (Republika.co.id).
Maka, untuk
bisa membangun Negara Indonesia menjadi Negara maju perlu memperbaiki kulitas
pendidikan yang ada saat ini. Maju dan mundur suatu Negara dapat dilihat dari
akses pendidikan yang dijangkau oleh masyarakatnya. Harapanya, pasca penetapan presiden baru bisa memperbaiki pendidikan di
Indonesia untuk bisa menghasilkan SDM yang memiliki kualitas dan integritas
untuk membangun bangsa Indonesia. Wallahu A’lamu Bil Al-Shawab
*Ketua Umum HMI Komisariat FITK Periode 2019-2020
Post a Comment