Header Ads

Optimalisasi Hasil Bumi Untuk MEA

Oleh: Ulfa Nurul Wakhidah, Pengajar PAUD Islam Mellatena dan Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Waslisongo Semarang (Angkatan 2013)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang menyimpan sejuta kekayaan alam didalamnya. Hal ini dibuktikan dengan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan alam biotik dan abiotik. Oleh karena itu, tidak salah jika Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara sendiri, Indonesia menempati urutan teratas dengan biodiversitas tertinggi diantara negara Asia Tenggara lainnya.
Kondisi tersebut akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Tentunya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Indonesia sangat berpotensi untuk menguasai pasar MEA. Hal ini bukanlah sebuah mimpi belaka, akan tetapi sangat nyata jika Indonesia mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Pepatah jawa mengatakan, bahwa Indonesia merupakan negara gemah ripah loh jinawi. Ungkapan ini menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Hal ini dibuktikan dengan beragamnya sumber daya alam yang berasal dari dalam bumi, baik dari sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan lainnya. Dari beberapa sektor tersebut menghasilkan kekayaan alam yang potensial. Dengan demikian,  hasil kekayaan ini mampu dijadikan salah satu alternatif dalam menyongsong MEA.
Dari sektor pertanian, Indonesia merupakan penghasil berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor. Tanaman-tanaman tersebut tidak lain adalah padi, gandum, jagung, sayuran, dan  singkong. Selain itu, dari sektor perkebunan menghasilkan karet, kepala sawit, tembakau, kapas, kopi, tebu dan yang lainnya. Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai penghasil cengkeh (cloves) dan pala (nutmeg), peringkat kedua pada karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
Sedangkan kekayaan yang dihasilkan dari sektor pertambangan diantaranya adalah timah, gas alam, minyak bumi, nikel, tembaga, batu bara, emas, dan perak dan lain-lain. Dari beberapa sektor penghasil utama sumber daya alam Indonesia tentu sangat potensial untuk mensejahterakan masyarakat dan menstabilkan perekonomian negara. Tentu bukan hal mudah, butuh kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga serta melestarikan kekayaan alam yang melimpah untuk menyongsong MEA 2015. (*)
Mengubah Mindset
Masyarakat Ekonomi Asean ( ASEAN Economic Community) atau yang sering kita kenal MEA merupakan gagasan yang tidak asing lagi di telinga kita. MEA yang akan hadir pada 31 Desember 2015 tersebut, tentunya menimbulkan banyak perspektif bagi negara di kawasan Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya, mayoritas masyarakat berfikiran bahwa Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan Negara Asean. Mindset negatif inilah yang menyebabkan kurangnya rasa percaya diri dalam menghadapi pasar bebas yang akan datang.
Merebahnya mindset negatif dikalangan masyarakat sudah barang tentu akan  berdampak negatif pada perekonomian Indonesia. Sudah manjadi keniscayaan, karena mindset merupakan sikap berfikir atau menganggap negatif terhadap sesuatu yang akan terjadi. Asumsi demikian secara tidak langsung telah menghegemoni mental setiap individu. Dengan demikian, perlu adanya revitalisasi mindset negatif menjadi positif. Sehingga akan memunculkan semangat baru untuk menyongsong MEA mendatang.
Selain mindset negatif, masalah yang lebih urgen adalah tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang masih rendah. Faktanya, masih banyak sumber daya alam Indonesia yang dimanfaatkan oleh negara lain. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan masyarakat yang belum mampu mengelola sumber daya yang telah ada. Selain itu, juga minimnya alat yang digunakan untuk memproduksi barang. Sehingga mudah terintervensi oleh negara lain. Proses inilah yang menjadi penghambat sekaligus memberi peluang negara lain untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, perlu adanya peningkatan kualitas baik secara fisik (tubuh), non fisik (kecerdasan) dan mental. Dengan demikian, dapat diupayakan dengan memberikan pelatihan ketrampilan secara khusus kepada seluruh komponen masyarakat sesuai kemampuan di bidang masing-masing, mengupayakan pendidikan gratis bagi setiap kalangan masyarakat disertai dengan pemenuhan asupan gizi yang cukup.
Selain itu, dibutuhkan perhatian khusus bagi para petani, karena mereka sangat berperan dalam mengolah sumber daya alam. Peran seorang petani sangat berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat. Karena mereka selalu bersemangat tanpa lelah mengolah hasil bumi untuk kemakmuran negri. Dengan demikian, jika guru diartikan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, maka petani dapat diartikan sebagai pahlawan tanpa kenal lelah.
Oleh karena itu, untuk menghargai usaha petani yang tak kenal lelah tersebut. Dirasa sangat perlu adanya reword serta perhatian khusus atas jasa yang telah mereka lakukan, sehingga mereka akan semakin bekerja dengan giat dan optimal. Dengan demikian, akan mudah bagi negara Indonesia untuk menghadapi pasar bebas tersebut.
Setidaknya, idealitas inilah yang harus segera direalisasikan. Sebab, menilik dari kenyataan yang ada, harapan besar sukses telah ada didepan mata. Dengan mengoptimalkan kekayaan bumi yang berisikan emas, perak, intan bahkan permata. Sudah menjadi keniscayaan jika kekayaan itu akan menjadi pilar utama dalam mensukseskan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Diambil dari: www.koranmuria.com

No comments

Powered by Blogger.