Mahasiswa Islam; Minus Al-Qur`an?
Dewasa
ini, kemampuan dalam membaca al-Quran menjadi problem yang serius di kalangan
umat muslim. Dari hasil riset yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Monash
Institute Semarang secara mengejutkan menunjukkan angka yang begitu
memprihatinkan. Dari penelitian tersebut menemukan hasil tidak lebih dari 1%
umat Islam di Indonesia yang bisa membaca Alqur’an dengan baik dan benar.
Ironisnya lagi data tersebut merupakan hasil riset di kampus Islam dan kalangan
akademisi.
Dari hasil
penelitian lain juga menyebutkan mayoritas Muslim Indonesia menganggap bahwa
al-Qur`an sulit atau dipersulit dan tidak tahu al-Qur`an dan tulis menulis
mencapai 45%, baca al-Qur`an tartil 4,5% dan 70 % remaja Pemuda SD-SLTA tak
bisa baca al-Qur`an sedangkan mahasiswa sendiri mencapai 64% yang tidak bisa
baca al-Qur`an apalagi memahami isinya. Remaja Pemuda terjebak amoral? 97%
akses pornografi, 67% ciuman bibir, 63% Hubungan seksual, 2,8 juta remaja usia
10-18th diluar nikah (sumbang 15% data dunia 16 juta) 2 juta
aborsi pertahun, 12.186 remaja HIV AIDS 4: 100 remaja sudah terjebak narkoba
HIV AIDS dewasa usia 20th keatas (pusdatin 2014)
Dengan tingginya angka-angka tersebut, terpaksa
menuntut pelajar maupun mahasiswa untuk bisa membaca al-Qur`an dan
syukur-syukur bisa menghafal al-Qur`an. Namun, dari mereka -para pelajar dan
mahasiswa- lebih sering dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum
teknologi modern. Mungkin terbilang langka kalau pelajar maupun mahasiswa bisa
membaca al-Qur`an apalagi hafal al-Qur`an.
Sebagai pelajar maupun mahasiswa tentunya
menginginkan kesempurnaan dalam berbagai ilmu. Tak lain halnya ilmu teknologi
maupun ilmu agama. Akan tetapi, hal tersebut belum. Padahal, kalau mau berkaca
pada sejarah sebelumnya, mayoritas para ilmuan muslim yang fenomenal dalam bidang
filsafat dan sains pada abad pertengahan Islam terdahulu, pasti akan
mendapatkan segudang contoh inspirasi. Misalnya mereka para ilmuan rata-rata
hafal dan menguasai al-Qur`an. Salah satunya seperti Ibnu Sina. Mereka adalah
sosok ilmuan yang komplit rumus-rumus fisika, kimia, tafsir hadis, fiqihpun
dipelajari secara mendalam.
Seperti sudah
diterangkan dalam al-Quran “Hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu
adalah menghafal al-Qur`an, karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para
ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah
hafal al-Qur`an.” Imam Nawawi, Al Majmu` juz: 1, hal: 66
Sebagaimana yang disebutkan di atas, bahwasanya seorang pelajar maupun
mahasiswa yang menuntut ilmu yaitu di tuntut untuk bisa mempelajari Al-Qur`an.
Tidak hanya mempelajari dan menghafal saja, secara komprehensif harus diamalkan
kepada orang lain. Menurut banyak pengamatan. Bahwasanya sejumlah mahasiswa
yang hafal al-Qur`an akan lebih memiliki tingkat kecerdasan serta inovatif
lebih di banding lainnya.
Muslim yang sejati tentunya harus memiliki pedoman
yang jelas sesuai tuntutan syari`ah yaitu al-Quran dan sunnah, tidak dikatakan
mahasiswa lulusan islam kalau tidak bisa membaca al-Qur`an. Bagaimana mungkin
seorang pendidik dapat memberi tauladan yang baik bagi muridnya kalau mereka
belum bisa baca al-Qur`an. Apabila hari ini dalam seorang remaja telah tumbuh
jiwa integritas, kepemimpinan kemungkinan seseorang akan mencapai puncak
kesuksesan. Akan tetapi, seseorang akan meraih kesuksesan di dunia maupun di
akhirat tentunya tidak mudah untuk meraihnya. Banyak hambatan dan rintangan
yang harus dilewati. Seperti pepatah mengatakan berakit rakit kehulu berenang
renang ketepian, bersakit sakit dahulu senang kemudian.
Mahasiswa sekarang kurang menyadari bagaimana
pentingnya mempelajari al-Qur`an apalagi menghafal al-Qur`an. Alhasil, artinya
bahwa pelajar maupun mahasiswa belum tahu tentang bagaimana penderitaan orang
tua di rumah, bagaiman orang tua bekerja keras menmbanting tulang demi anaknya.
Akan tetapi, mereka tidak menyadari perjuangan orang tuanya. Orang tua akan
menginginkan anaknya dapat membaca dan mempelajari Al-Qur`an serta
menghafalnya.
Sebagai seorang pelajar maupun mahasiswa sudah
tentunya memiliki kesadaran untuk menjadi seseorang yang mempunyai jiwa Qur`ani
serta memiliki sikap santun dan berakhlakul karimah. Sebagai mahasiswa
khususnya di Universitas Islam harus dapat menyadari betapa pentingnya belajar
al-Qur`an serta mengamalkannya dengan baik.
Sudah saatnya kita melakukan perubahan sesuatu yang
bermanfaat bagi kita maupun orang lain disekitar kita mulai sekarang tak lain
yaitu mempelajari al-Qur`an. Jadi konsep mempelajari al-Qur`an akan menjadi
suatu langkah pasti. Sebab dengan cara konsep tersebut khususnya kepada umat
muslim pasti akan lebih semangat untuk membangun jiwa masyarakat Qur`ani. Para
dosen serta lingkungan sekitar lebih memperhatikan pendidikan anak didik, dan
tentunnya yang terpenting dalam lingkungan keluarga karena keluarga menjadi
tempat pendidikan utama bagi penbentukan kepribadian anak.
Jadi, konsep belajar
al-Quran sangatlah relevan untuk kondisi saat ini dan seterusnya. Konsep itu
sangat jitu untuk modal bangsa ini melangkah kedepan. Sebab dengan cara konsep
tersebut, khususnya kepada generasi muda di lingkungan Universitas islam
pasti akan menjadikan lebih semangat dalam memajukan nusa dan bangsa. Lalu
dengan banyak menimba ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum tentu sangat
mendukung Indonesia menjadi mudah untuk melangkah. Dengan mempelajari al-Qur`an
itu sendiri yang nantinya akan menjadikan generasi lebih pada tujuan yang telah
diharapkan yaitu memiliki sikap santun dan juga berakhlakuk karimah. Diambil dari: www.koranmuria.com
Post a Comment